Bismillaahirrohmaanirrohiim, saya mulakan Kuliah Tauhid ini dengan menyebut
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi-Nya,
Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam saya haturkan kepada
Rasulullah Muhammad, keluarga, sahabatnya, dan segenap ummatnya hingga
akhir zaman nanti.
Salam hormat kepada
semua Peserta KuliahOnline. Menyenangkan sekali bisa ketemu dengan
Saudara-saudara semua, meski secara maya. Saya berdoa semoga segala
fadhilah ilmu dan fadhilah majelis ilmu, tetap diberikan oleh Allah kepada
kita, sebagaimana kalau kita duduk bertatap muka satu atap di satu majelis
ilmu. Rasulullah bersabda, bahwasanya sesiapa yang duduk di dalam majelis
ilmu, maka Allah akan mencatatkannya sebagai orang yang ikut berjihad di
medan perang membela agamanya Allah. Dan sesiapa yang duduk di majelis
ilmu, maka Allah juga akan memerintahkan malaikat-Nya turun. Malaikat ini
akan mengepakkan sayapnya dan bercucuran rahmat kepada siapa yang
ternaungi. Malaikat ini juga akan membanggakan mereka semua di hadapan
Allah, seraya memohonkan ampun kepada Allah. Majelis ilmu adalah juga
bahagian dari Majelis Zikir, majelisnya orang-orang yang belajar untuk
mengenal dan mengingat Allah. Insya Allah segala fadhilahnya kelak kita
akan pelajari lebih lanjut lagi. Saya hanya kepengen Saudara-saudara semua
ikut mengamini doa saya, agar KuliahOnline ini menjadi Majelis Ilmu juga
buat kita. Dan sejatinya, KuliahOnline ini adalah pengajian. Pengajian
secara maya. Baarokawloohu lanaa, keberkahan semoga Allah
berikan kepada kita, dan kepada siapa yang terlibat di dalam KuliahOnline
ini.
***
Saya juga berdoa kepada
Allah, agar waktu dan biaya yang Saudara-saudara keluarkan; biaya
registrasinya, biaya pemakaian listrik dan internetnya, biaya investasi
perangkat kerasnya, dan biaya-biaya lainnya, dijadikan sebagai sedekah
sebagaimana patutnya Allah menganggap sedekah bagi siapa yang mengeluarkan
biaya dalam menuntut ilmu dan haji umrah. Dia-lah Yang Maha Syakuur,
Maha Membalas, Maha Menghargai. Di mana kita sama tahu, bahwa setiap
sedekah akan mendapatkan balasan yang luar biasanya dari Allah subhaanahu
wata’ala.
Dalam pada itu, saya
menggarisbawahi kepada semua peserta KuliahOnline. Sesiapa yang mendapatkan
ilmu, pengalaman, pencerahan, spirit, motivasi dari sesi-sesi KuliahOnline
ini, mudah-mudahan berkenan membagi lagi kepada yang lain. Agar
bertambah-tambah pahala kebaikan kita bersama.
Adapun registrasi yang
muncul akibat KuliahOnline ini, mudah-mudahan ada keridhaan dari
Saudara-saudara semua sebagai sarana buat saya dan yang terlibat di
KuliahOnline ini mencari rizki yang halal dan sebagai dana untuk
operasional penyelenggaraan dan pengembangan KuliahOnline ini. Tapi sesiapa
yang tiada punya kemampuan untuk melakukan registrasi, atau ada
hambatan-hambatan teknologi, fisik dan keilmuan, maka kepada merekalah kita
berbagi ilmu yang sudah didapat ini. Sungguh, kita sama-sama berjuang agar
keridhaan Allah betul-betul kita dapatkan. Saudara ridha terhadap kami, dan
kami ridha terhadap Saudara.
***
Dengan memuji kepada
Allah, saya beristighfar kepada Allah. Beragam nikmat, Allah berikan,
sementara saya rasa ibadah tiada bertambah. Bahkan barangkali kalaulah
tidak ada Kasih Sayang-Nya, tidak ada Rahman dan Rahim-Nya, niscaya tidak
akan pernah berimbang antara dosa dengan kebaikan. Selalu akan lebih banyak
dosa ketimbang kebaikan. Kesibukan dunia yang pada akhirnya
seringkali menyebabkan manusia menjadi jatuh ke dalam kesusahan, tidak
menjadi pelajaran buat yang lain. Atau bahkan sering tidak menjadi
pelajaran bagi dirinya sendiri. Bukan kesibukannya itu sebenarnya yang
menjadi masalah, melainkan karena kesibukan itu sudah melalaikannya dari
mengingat Allah. Andai kesibukan mencari dunia tidak melalaikan diri kita
dari Allah, maka niscaya hidup ini akan seimbang dunia dan akhirat. Mencari
dunia adalah perintah Allah juga. Dan setiap perintah Allah yang
dikerjakan, maka ia menjadi ibadah. Allah hanya meminta kita, jangan sampai
kita lalai dari mengingat-Nya. Untuk itulah saya ingatkan diri ini dan
diri yang bisa diingatkan dengan pembelajaran tauhid yang saya tulis. Agar
kita bisa mementingkan Allah dari siapapun dan dari apapun.
Dan Kuliah tauhid ini
saya sampaikan juga sebagai pengingat bagi diri saya dan bagi mereka yang
mau mengingat akan kelalaiannya beribadah sebagai tujuan diciptakannya
manusia; Untuk beribadah kepada Allah.
Kuliah Tauhid saya
rangkai seraya memohon izin dan ridha-Nya.
Saudara-saudaraku
peserta KuliahOnline… Di antara biang keladi iman sering runtuh, sebab
tidak sedikit manusia yang takut bahwa ia akan tidak memiliki rizki… Tidak
bisa menyelesaikan masalah… Tidak bisa memenuhi keinginan-keinginan
dunianya… Tidak akan bisa senang hidup di dunia jika rajin beribadah dan
taat kepada Allah… Sedang Allah Maha Segala, Maha Kuasa, Maha Besar. Dunia
mengalahkan dirinya dari Allah. Atau malah karena tidak mengenali apa itu hakikat
kebahagiaan, hakikat kesenangan, dan atau lebih jauhnya hakikat hidup itu
sendiri, yang kemudian menyebabkan iman menjadi tidak muncul cahyanya di
kehidupannya. Atau, malah tidak mengenal Allah? Untuk itulah perlu kiranya
belajar tentang tauhid.
Penyebab lain iman
sering runtuh, adalah ketiadaan ilmu. Sedang ilmu segala ilmu adalah ilmu
tauhid.
Belajar tentang tauhid
adalah belajar tentang Allah, dan itu juga berarti belajar untuk kehidupan
dan kematian. Kita hidup berasal dari Allah, dan pun kita akan mati untuk
kembali kepada Allah Yang Maha Hidup.
Pengetahuan bahwa
manusia yang hidup akan mati, dan yang mati akan dibangkitkan kembali untuk
mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya, juga mendorong saya
menulis esai demi esai Kuliah Tauhid ini. Alangkah mengerikannya jika
kemudian kita betul-betul dilalaikan oleh dunia, dan lebih mengerikan lagi
jika kemudian hidup kita sendiri menjadi jauh dari Allah, dekat dengan
perilaku-perilaku syetan, lalu mati. Entahlah, tidak terbayang betapa sia-sianya
hidup seperti ini.
Semula Kuliah Tauhid
ini digunakan sebagai perenungan bagi diri sendiri, dan kemudian dibawa
kepada sesiapa yang berkenan diajak untuk sama-sama belajar tentang Allah
dan kehidupan ini. Rasanya saya seperti sedang berdiri sebagai orang yang
tauhidnya sudah benar saja ya? Padahal masih jauh. Saya niatkan sama-sama
belajar dengan Saudara-saudara semua. Hati ini gelisah dengan kurangnya
ibadah, mudahnya maksiat, bahkan maksiat di tengah ibadah; ketika
berdakwah, ketika menulis, ketika shalat, ketika zikir, ketika baca al
Qur’an. Saya mengerti, jawaban semuanya adalah tauhid, untuk menghidupkan
iman dan membuahkan amal yang terang benderang. Semakin manusia bertauhid,
semakin ia aman dan nyaman. Pun semakin ia bahagia dan tenang. Sebab ia semakin
mengenal dan semakin dekat dengan Allah.
Belum lagi
persoalan-persoalan kehidupan manusia dan hajatnya yang banyak yang tiada
ada pernah habisnya. Dua hal ini; persoalan hidup dan hajat hidup, manusia
sebenarnya membutuhkan Allah Yang Maha Tahu tentang dua hal ini. Namun ilmu
tauhid sudah sedikit sekali dipelajari orang lantaran beratnya. Akhirnya
manusia tidak mengenal Allah, Tuhannya.
Perlu saya ketahui dan
perlu lebih lagi diketahui oleh Saudara-saudara semua. Di tangan Allah;
menaikkan gaji orang-orang yang tiada cukup gajinya, melunasi hutangnya,
menghadiahkan pekerjaan dan permodalan usaha, menyembuhkan penyakit
seseorang, dan menyelesaikan semua problem kehidupan manusia, adalah
jauh-jauh lebih ringan daripada DIA memberi rizki kepada semua makhluk di
bumi. Allah sediakan jalan shalat dhuha, sedekah, tahajjud misalnya, sudah
akan membuat manusia enteng dengan persoalan hidup dan hajatnya.
Tapi itulah, bagaimana
mau mengenal Allah, kalau kemudian tiada mengenal seruan-Nya, petunjuk-Nya,
bimbingan-Nya? Dan karena tidak mengenal jalan-jalan ini, manusia lalu
menempuh jalan-jalannya sendiri yang lama dan berat. Lalu mereka
mengatakan, “Inilah hidup”. “Perjuangan”, begitu katanya. Orang-orang ini
tidak tahu bahwa Allah memberi keringanan, sebab DIA Yang Maha Tahu tentang
bagaimana alam ciptaannya bekerja. Tapi sayang, manusia memilih jalan yang
berat. Mengapa? Sekali lagi saya insyafkan diri saya, ini sebab tiada ada
ilmu tauhid.
Ketika manusia
dihadapkan pada sejuta persoalan hidup yang lain, ia berputus asa dari
rahmat Allah. Seakan pertolongan Allah itu jauuuuuuh, tidak mungkin
ia gapai.
Bagaimana mungkin
seseorang yang sudah mah ia jauh dari Allah, lalu memberi persangkaan buruk
kepada Allah? Itu juga terjadi karena ia tidak mengenal Allah. Kasih Sayang
Allah begitu besar. Jauh lebih besar melampaui dosa siapapun dan jauh lebih
besar dari dosa siapapun. Pertolongan-Nya pun demikian mudah didapat. Allah
hanya meminta hanya ada DIA di hati kita, di pikiran kita, di kehidupan
kita. Jangan ada yang lain. Lalu ruku’, sujud, dan berdoa pada-Nya, seraya
memperbaiki diri dari sisi iman, ibadah, dan amal saleh, niscaya kehidupan
akan terang benderang.
Sekali lagi,
pertolongan Allah sungguh sebenarnya mudah didapat. Lebih sulit mendapatkan
pertolongan manusia. Ke Allah, teramat dekat. Ke manusia, kita perlu dulu
berjalan, menghampiri, ketemunya juga susah, dan sekalinya ketemu belum
tentu dapatnya. Lebih sering kita malah menjadi hina, menjadi rendah, dan
kemudian malah aib dan kelemahan terbuka.
Saudaraku semua, pada
saat yang sama, digelar juga Kuliah Dhuha. Coba tengok di sana materi yang
judulnya “Mengundang Allah Saja”.
***
Saudara-saudaraku, saya
mengingat secuplik episode ketika saya bermasalah. Satu saat saya menangis
di hadapan seorang ‘alim. Lalu dia memegang dada saya. Dia bertanya, “Apa
sesungguhnya yang Kamu butuhkan?”.
Saya terdiam.
Sentuhan tangannya di
dada saya, adalah kelembutan yang menghunjam hingga di lubuk hati saya yang
paling dalam. Ada kesejukan yang mengalir.
Orang lain ini
melanjutkan, “Yang Kamu butuhkan hanya Allah. Iman. Tauhid. Bukan duit.
Bukan solusi. Bukan yang lainnya. Hanya Allah. Hanya Allah yang Kamu
butuhkan.”
Saat itu saya menangis.
Ingin rasanya segera saya berlari ke tempat wudhu, dan secepatnya menggelar
sajadah dan menangis. Dan saya lakukan itu.
Tauhid!
Itulah jawaban buat
saya.
Tauhid, meng-Esakan
Allah, menjadikan Allah segalanya, itulah jawaban buat saya dan buat semua
orang yang berdada sesak. Dan itulah juga jawaban buat orang yang belum
sesak dadanya supaya menjadi modal ketika kesesakan bersemayam di dadanya.
Sedangkan ketika manusia dihadapkan pada persoalan hidup dan urusan
hajatnya, belom tentu Allah yang ia kenal. Kita akan pelajari insya Allah
di Kuliah Tauhid ini.
***
Di kali pertama kita
memulai belajar sesuatu yang BERAT ini, kita bershalawat lagi kepada
Rasulullah shollaa ‘alaih. Allah menjanjikan sesiapa yang
bershalawat satu kali padanya, maka Allah bershalawat 10x kepadanya. Dan
tiadalah cinta kepada Allah dihitung cinta, hingga kita mencintai
Rasulullah. Ta’at kepada Allah tiada dihitung ta’at apabila kita tiada
ta’at kepada Rasulullah.
Mari kita hadiahkan
shalawat dan salam, sebagai doa, kepada orang yang paling kita rindukan,
Nabiyallah Muhammad shalla ‘alaih, agar diri kita dan segenap orang-orang
yang ada di hati kita, juga para jamaah yang lain yang belum mengetahui
adanya KuliahOnline ini, ada di barisannya Nabi ketika semua manusia
dikumpulkan di Padang Makhsyar. Dan agar kita semua duduk satu surga dan bisa
mencium wanginya; Man ahyaa sunnatii faqod ahabbanii, wa man ahabbanii
kaana ma’ii filjannah, siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh dia
telah mencintai diriku. Dan barangsiapa yang mencintai diriku, maka dia
akan bersamaku di surga.
Sungguh, Rasulullah
yang setiap hari saya paksakan bershalawat kepadanya minimal 100 kali
sehari semalam, betul-betul memotivasi diri saya, agar diri ini masuk
kepada golongan orang-orang yang mencintai sunnahnya, terbiasa hidup dengan
sunnah-sunnah Rasulullah, dan menjadi orang yang sayang apabila begitu
gampang meninggalkan sunnahnya. Itu tiada lain, agar Allah -- yang t’lah
berkata bahwa tiadalah lengkap kalimat tauhid, kalimat “Laa-ilaaha
illallaah”, tanpa “Muhammadar rasuulullaah”, tanpa kesaksian bahwa Muhammad
itu adalah Rasul-Nya – memasukkan diri ini ke dalam golongan orang-orang
yang mencintai-Nya. Qul, katakanlah, in kuntum tuhibbuunallaah
fattabi’uunii yuhbibkumullaah, jika kalian mencintai Allah, maka
ikutilah aku (Rasuuluwlooh), niscaya kalian akan dicintai Allah.
Mengenal Allah,
mengenal Rasulullah. Mencintai Allah, dan mencintai Rasulullah. Mengikuti
Allah, dan mengikuti Rasulullah. Ta’at kepada Allah, dan ta’at kepada
Rasulullah, itulah yang mau saya tuju ketika saya tulis materi demi materi
perkuliahan ini. Inilah tauhid. dan inilah ruh semua ruh seluruh
KuliahOnline kita. Apapun modul yang dipilih oleh masing-masing peserta.
Besar harapan saya, agar kalimat tauhid betul-betul dicatat Allah pernah
kita ucapkan; Man qoola laa-ilaah illallaah, dakholal jannah, siapa yang
mengucapkan Laa-ilaaha illallaah, maka dia dijamin masuk surga. Dan
besar pula harapan ini, agar kita-kita semua ini beserta keluarga kita,
bisa benar-benar bersungguh-sungguh mengenal diri-Nya, mengenal rasul-Nya,
dan kemudian berkenan menjadi hamba-Nya, menjadi penyembah-Nya.
Tiada yang saya
takutkan kecuali diri ini mati dalam keadaan tidak bisa mengatakan Laa-ilaaha
illallaah wa-asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Dan mestinya ini
jugalah yang Saudara-saudara semua takutkan. Bukan hutang yang belum
terbayar, bukan piutang yang belum tertagih, bukan penyakit yang belum
sembuh, bukan pekerjaan dan modal usaha yang belum kita dapatkan, bukan
rumah yang belum bisa kita beli, bukan dunia yang selama ini menjadi sumber
petaka dan masalah kita. Bukan. Melainkan betul-betul yang kita takutkan
adalah kalau kita meninggal dunia dalam keadaan kita tidak bisa mengucapkan
kalimat tauhid.
Maka mari kita belajar
sepenuh hati, dan saling mengingatkan.
***
Tentu saja tidak ada
yang bisa mengajarkan sebaik Allah yang mengajarkan. Dan tidak ada satu pun
ilmu yang kita dapat kecuali Allah yang mengizinkannya menjadi ilmu buat
kita. Saya berharap, kuliah tauhid ini bisa menyelamatkan diri kita semua
dari kehancuran yang lebih besar, dengan kita mengenal-Nya, dan segera
memulai saja perjalanan tauhid dari mengenal-Nya.
Apa yang saya maksud
dengan kehancuran yang lebih besar? Yaitu ketika kematian datang, kita
tidak siap. Belum diampuni Allah, belum dapat ridha-Nya, belum dapat
maaf-Nya. Buat apa kaya dunia, jika kemudian neraka terhidang untuk kita, abadan
abadaa. Selama-lamanya.
Semoga cara saya
memperkenalkan Allah kepada diri saya, bisa menjadi satu pembelajaran
tauhid yang diridhai Allah subhaanahuu wata’ala. Tidak ada yang aneh dari
pembelajaran tauhid yang akan saya sampaikan. Semuanya insya Allah
perjalanan hidup yang begitu saja. Kanan kiri Anda yang mengikuti
pembelajaran ini, banyak yang lebih ‘alim, lebih banyak makan asam garam,
lebih soleh, maka mintalah juga nasihat dari mereka. Boleh jadi apa yang
saya sampaikan adalah sebuah kesalahan. Namun apa yang saya tempuh, dari
sedikit cara yang saya ketahui ini, sudahlah cukup membuat saya bangga,
bahwa Allah Memang Tuhan saya. Dia begitu baik, dan sangat-sangat baik.
Saya mengenal banyak orang kaya, dan berkuasa. Tapi siapa yang saya bisa
mintakan kekayaan dan pembagian kekuasaan? Hanya DIA yang berkenan diminta,
tanpa batas, dan diberi! Saya nukilkan sedikit pengalaman-pengalaman mereka
yang berkenalan dengan Allah, lalu saya membagi-baginya menjadi satu dua
kisah hikmah. Biarlah Allah yang mengetahui rahasia kebenaran-Nya. Sebab
kepada-Nya juga berpulang semua kebenaran.
Kemuliaan mudah-mudahan
Allah hadiahkan juga buat mereka-mereka yang kita kasihi; orang tua kita,
keluarga kita, sahabat-sahabat kita, para orang yang sudah mendoakan dan
menjadi bahagian dari amal saleh, dan buat orang-orang yang mulai mengikuti
perkuliahan tauhid ini. Agar Allah angkat derajat kita semua, menyingkirkan
semua duka, penderitaan, memberi jawaban semua persoalan hidup. Dan yang
lebih penting lagi, sesuai tujuan perkuliahan ini, agar di diri kita semua,
tumbuh tauhid, iman, dan mewafatkan kita semua dalam kebaikan untuk
segera bisa menemui Allah dalam keadaan yang diridha-Nya.
***
Setelah ini, saya dan
Anda semua akan sama-sama belajar tentang maa huwattauhiid? Apa itu
tauhid? Saya katakan sama-sama belajar, sebab sebagaimana saya katakan di
atas, memang saya pun masih terus belajar, dan akan terus belajar.
Kelak kita akan undang
para ahli, para ‘alim ‘ulama di bidang ini, untuk duduk bersama dan
mengajarkan kepada kita semua tentang ilmu tauhid.
Subhaanallaah! Betapa
menyenangkan hati kegiatan belajar dan mengajar tauhid ini. Saya undang
hampir semua kelompok manusia, lewat pintu KuliahOnline yang beragam sesuai
dengan kebutuhannya dan keinginannya. Ada yang tidak bermasalah, tapi
sekedar ingin belajar menambah wawasan. Ada pula yang memang bermasalah.
Semuanya saya undang belajar di Kuliah Online.
Sementara itu, saya
tutup dulu kanalnya materi-materi lain. Saya tutup dulu pintunya
materi-materi lain. Agar ia tidak diakses dulu sebelum Kuliah Dasar Tauhid
ini dipelajarinya. Kuliah Dasar Tauhid
ini saya anggap sebagai ruh dari seluruh materi Kuliah Online; baik yang
berupa tulisan, audio, visual, hingga ke seminar-seminar dari berbagai
materi Kuliah Online. Mudah-mudahan Anda semua bisa berprasangka baik, dan
ridha menerima pengajaran seperti ini.
Kuliah Dasar Tauhid ini
sendiri, insya Allah, terdiri dari 41 esai pembelajaran tentang tauhid
termasuk mukaddimah ini. Kalau mukaddimah ini dikeluarkan, maka jumlahnya
40 esai. Kuliah Tauhid ini bersifat harian. Baru setelah itu,
Saudara-saudara bisa mengambil materi-materi kuliah lain. Baik Kuliah
Dasar, Kuliah Pilihan, dan Kuliah Solusi Terapan Sedekah. Mudah-mudahan
dengan kekuatan getaran hati menuju Allah, perkuliahan tauhid ini sudah
cukup menemani hari-hari Anda. Anda
yang butuh pencerahan dan pertolongan, yang karenanya Saudara memilih
Kuliah Solusi Terapan, ga usah khawatir. Bersabarlah mengikuti Kuliah
Tauhid ini. Niscaya ia bisa juga menjadi jawaban buat Saudara, bahkan
sebelum Saudara mengikuti Kuliah Solusi Terapan Sedekah.
Maafkan segala
kesalahan saya dan kawan-kawan pengelola perkuliahan online ini ya, apabila
ditemukan banyak kejanggalan. Terima kasih atas kepercayaan Anda semua
kepada kami. Kritik dan saran teramat sangat saya tunggu. Jazaakallaah.
Dalam pada itu, saya
mengingatkan yang memulai belajar Kuliah Tauhid ini, untuk sama-sama
memulai memperbaiki ibadah kita sebagai awal implementasi Kuliah Tauhid
ini. Yang belum shalat, shalatlah. Yang sudah shalat, tapi masih sendiri,
berjamaahlah (kecuali perempuan). Yang masih shalat di rumah, berusahalah
untuk shalat di masjid. Yang sudah shalat wajib, sempurnakanlah dengan
qabliyah ba’diyah. Insya Allah saya akan menemani hari-hari Saudara semua
dengan perkuliahan yang kita berdoa mudah-mudahan diridhai Allah. Amin.
Dan bukanlah satu
kebetulan, kita semua memulai perjalanan belajar KuliahOnline ini ketika
Sya’ban sudah akan berakhir dan berganti dengan Ramadhan. Bulan yang semua
amal dilipatgandakan, penuh keberkahan, penuh ampunan, penuh dengan
keridhaan Allah. Mudah-mudahan (KuliahOnline ini dimulai perdananya
tanggal 25 Agustus 2008, Web Admin).
Selamat mengikuti
perkuliahan, mudah-mudahan Allah membimbing kita semua. Amin.
***
Yaa Allah, izinkan kami
mengenal-Mu, dan perkenalkan diri-Mu kepada kami. Duhai Allah yang tiada
bisa saya mengajarkan sesuatu, kecuali Engkau yang mengizinkan dan
mengajarkan. Ajarkan kami ilmu-ilmu yang bisa membuat kami menjadi selamat
dunia dan akhirat. Kenalkan kami kepada keagungan-Mu, agar tiada sombong
kami hidup di dunia ini. Kenalkan kami kepada Kasih Sayang-Mu, agar kami
tahu bahwa kami hidup tidak sendiri. Apapun kesusahan kami, kesulitan kami,
kami tahu bahwa Engkau Maha Mendengar, Engkau Maha Menolong, Engkau Maha
Kuasa, sehingga tiadalah kesulitan itu menjadi bahagian dari kehidupan
orang-orang yang mengenal-Mu.
Rabb, kenalkan kami
kepada diri-Mu yang Maha Membebaskan manusia dari permasalahannya. Sehingga
enteng hidup mereka yang mengenal-Mu. Kenalkan kami kepada Engkau Yang Maha
Menjawab Semua Doa. Kenalkan kami kepada Zat yang tidak sanggup melihat
kami menderita dan menanggung dosa.
Kenalkan kami ya Allah.
Kenalkan kami pada diri-Mu. Engkau yang berkata dalam kalam-Mu; kuntu
kanzan makhfiyyan, sungguh dulu Aku adalah permata yang tersembunyi.
Fa-uriidu an u’rofa, maka Aku ingin dikenal. Fa-kholaqtu kholqon
liya’rifanii, kuciptakan makhluk untuk mengetahui Aku. Maka, yaa Allah,
berilah kami ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bisa membawa kami kepada
diri-Mu, dan menambah kecintaan kami kepada Rasul-Mu. Ilmu yang bisa
menyelamatkan kehidupan kami, yang bila tidak diberikan ilmu itu maka kami
tidak mengenal-Mu.
Ya Allah, dengan penuh
kerendahhatian dan penuh harap akan keselamatan yang abadi. Kenalkan kepada
kami diri-Mu Yang Maha Melihat, Maha Mengawasi. Agar kami tahu bahwa setiap
detik kehidupan kami senantiasa diperhatikan oleh-Mu. Wahai Zat Yang
Teramat Teliti dalam mencatat, dengan Kemurahan Ampunan dan Maaf-Mu,
izinkan kami bershalawat dulu kepada Rasul-Mu, memuji dengan pujian yang
Engkau sandangkan pada diri-Mu, serta didahului dengan beristighfar yang
sungguh-sungguh dari dalam hati kami, setelahnya kami memohon agar Engkau
hapuskan seluruh catatan keburukan kami dan menggantinya dengan catatan
ampunan, maaf dan ridha-Mu. Allaahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa
sayyyidinaa Muhammadin wa’ alaa aalihi washohbihi ajma’iin walhamdulillaahi
robbil’aalamiin. Nastaghfirullaahal ‘adzhiem wa atuu-bu ilaih. Yaa Rahmaan,
Yaa Rahiim, hari ini, saat ini, kami semua memohon ampun dari-Mu, dari
kesalahan tidak mengenal-Mu, dari kesalahan melalaikan diri-Mu, juga dari
kesalahan tidak mengikuti ajaran-Mu dan ajaran Rasul-Mu. Ampuni kami dari
seluruh ragam keburukan dan kemaksiatan yang sepenuhnya Engkau genggam
seluruh catatannya. Kami ingin kembali pada-Mu dalam keadaaan diri yang
sudah terampuni.
Tugas:
Di dalam mukaddimah ini, saya kepengen sekali
Saudara berinteraksi dengan al Qur’an dan terjemahannya. Makanya saya tidak
tuliskan di sini. Silahkan buka ya ayat-ayat berikut ini. Kalimat ini
niscaya akan Saudara temukan berulang-ulang di banyak sesi perkuliahan:
Bukalah ayat-ayat ini langsung lewat al Qur’an-Nya yang mulia. Usahakan
lihat pula terjemahannya. Baca jangan sekali. Tapi berulang-ulang.
Sekurang-kurangnya 2-3x setiap kali baca. Dan itupun tengok ulang di
kemudian hari. Sambil berdoa sebelomnya agar Allah berikan bantuan
pemahaman terhadap ayat-ayat yang dibaca, sungguhpun ketidakhadiran guru.
Berlindunglah dari syetan tatkala membacanya, supaya dijauhkan dari
pemahaman yang salah.
Berikut ini
ayat-ayatnya. Ga banyak. Terdiri dari 6 ayat: Ayat 160 s/d 165 Surah al
An’aam. Silahkan dibuka, dilihat, dibaca, dipelajari. Terima kasih.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar